Street Photography Tips for Beginers


Apa yang dimaksud dengan fotografi jalanan
Sumber : www.askthephotographer.com

Fotografi jalanan atau biasa dikenal dengan street fotografi
merupakan salah satu jenis fotogafi candid yang dilakukan ditempat umum, jalanan, restauran, atau transportasi umum. Foto ini hampir sama dengan fojo jurnalistik dan lebih banyak melibatkan manusia terutama diarea perkotaan. 

Namun Fotografer jalanan lebih banyak berkonsentrasi terhadap hal-hal acak yang terjadi sehari-hari dan bukan event tertentu seperti apa yang ada dalam gambar jurnalistik. 
Tujuan akhir dari fotografi jalanan adalah Mengabadikan adegan tanpa diketahui oleh orang yang melakukannya sehingga gambar yang dihasilkan tampak natural dan memiliki alur cerita yang alami pula. 
Seorang fotografer ternama Henri cartier bahkan mengungkapkan bahwa “Diatas segalanya saya ingin mengabadikan seluruh esensi kedalam satu gambar dimana jika orang lain melihatnya maka mereka akan tahu seluruh cerita yang ada pada gambar dan mampu merasakannya”.

street photography

Fotografi jalanan juga merupakan jenis story telling yang juga merupakan hal yang cukup sulit untuk dipelajari. Situasi dijalanan akan selalu berbeda kadang kita mendapatkan senyum yang ramah dan kadang kita mendapatkan situasi yang kurang bersahabat. Beberapa tips berikut akan membantu kita mendapatkan gambar berkualitas di jalanan:

1. Gunakan lensa wide angle prime
Lensa dengan ukuran panjang dan besar akan membuat kita canggung untuk memotret dijalanan, karena bentuk lensa tersebut sangat mencolok dan jika kita mengrahkannya langsung ke subjek mereka akan merasa tertodong karena sudut sempit yang dihasilkan oleh lensa tersebut. Peruntukan lensa dengan focal length panjang memang lebih spesifik yakni denganmetode candid dan jarak yang lebih jauh. Untuk jarak lebih dekat kita bisa menggunakan lensa prime wide angle. Beberapa alasan yang mendasarinya adalah bentuknya yang cukup kecil sehingga tidak semencolok lensa telefoto dan ketika kita berusaha membingkai subjek maka kita tidak perlu mengarahkannya langsung ke subjek karena lensa tersebut memiliki sudut pandang yang lebar.

2. Mendekat ke subjek
Posisi lebih dekat dengan subjek akan lebih mengungkap detail. Mendekatlah sedekat mungkin sehingga tetesan keringatpun dapat terlihat dengan jelas. Jika menggunakan lensa wide angle maka akan secara otomatis kita dipaksa untuk mendekat. Keutungan lensa wide angle adalah subjek akan merasa bahwa mereka adalah hanya bagian dari gambar dan bukan merupakan tokoh utama. Jika kita mendekat ke arah subjek kita juga tidak perlu khawatir karena mereka pasti mengira bahwa kita akan mengambil gambar sesuatu disekitar mereka. Kita dapat menggunakan lensa wide angle 2,28 atau 25 mm pada kamera full frame maupun kamera crop.

3. Selalu membawa kamera dalam setiap aktifitas
Hal yang paling dikhawatirkan seorang fotografer jalanan pemula adalah rasa akan dihakimi oleh orang lain dijalanan. Percaya atau tidak bahwa orang-orang yang kita temui dijalanan adalah orang-orang asing yang bisa jadi akan kita temui hanya sekali dalam momen hidup kita. Kita tidak perlu khawatir terhadap mereka asalkan berperilaku sopan dan sesuai dengan aturan yang berlaku baik ditempat umum maupun area publik tentu tidak akan menjadi masalah. Seringkali momen menarik justru muncul disaat tidak terduga, dan disaat itupula kita tidak siap dengan kamera semisal penjual soto pikul yang sudah jarang kita temukan atau penjual jemu gendong yang tentunya sulit kita dapatkan.

4. Murah senyum
Senyum akan sangat bermanfaat dan merupakan salah satu bentuk komunikasi dengan orang lain. Dengan tersenyum kita akan mengurangi rasa nerves ketika berhadapan dengan orang lain serta mencairkan suasana. Bukan hanya itu, survei juga menunjukkan bahwa dengan senyum kemungkinan 90% orang lain akan memberikan respon balik, baik itu dengan balasan senyuman atau sapaan tertentu. Orang tentu akan lebih senang melihat fotografer yang murah senyum dibandingkan dengan fotografer yang selalu cemberut dan acuh tak acuh dengan kondisi sekitar.

5. Meminta ijin
Walaupun diatas dinyatakan bahwa fotografer jalanan merupakan fotografi candid namun hal tersebut bukannya tidak terbantahkan. Tujuannya adalah menghasilkan gambar spontan yang berkualitas. Ketika kita menemui sesuatu yang menarik maka sah-sah saja meminta subjek untuk berpose asalkan dengan cara yang ramah dan tidak memaksa, bahkan beberapa orang justru senang ketika dipotret. Subjek seperti pelayan restoran akan cocok diabadikan saat membawa makanan atau pelayan hotel saat menerima tamu dengan sopan.

6. Berhati-hati
Ketika kita berjalan sendirian terutama ditempat yang sepi bisa jadi merupakan target empuk pencurian. Kita perlu waspada terhadap kondisi sekitar apakah aman atau tidak untuk memotret atau melanjutkan perjalanan. Orang-orang yang kita temui juga berpotensi menggangu aktivitas kita, seperti preman jalanan dan kita harus merasa biasa dengan ejekan-ejekan mereka.

7. Bercerita lewat gambar
Bayangkan bila kita seorang produser dan ingin membuat adegan yang menawan. Siapa yang akan anda perankan sebagai aktor. backdrop apa yang digunakan, bagaimana aktor akan berinteraksi dengan lingkungan sekitar, dan jenis emosi apa yang ingin anda sampaikan apakah happy, aneh, atau suram. Ambillah gambar menarik dan mampu bercerita. Beberapa pertanyaan diatas perlu selalu ada dalam benak kita saat memotret dijalanan.

8. Terus memotret
Membaca berbagai macam tips tentang fotografi jalanan(termasuk artikel ini) tidak akan membuat anda menjadi seorang fotografer handal. Fotografi tidak dilakukan didepan komputer namun dijalanan dengan kamera ditangan. Tidak menjadi masalah peralatan yang anda gunakan yang penting adalah teruslah memotret untuk membiasakan diri mendapatkan gambar menarik, dan jangan biarkan kemalasan menghalangi kita, semakin sering memotret maka akan semakin baik.

Sumber : www.askthephotographer.com